KONSEP
DASAR ELEKTRONIKA DIGITAL
Dalam bidang teknologi, bidang bisnis atau bidang
yang lain kita selalu berurusan dengan kuantitas-kuantitas. Kuantitas-kuantitas
tersebut diukur, dimonitor,dicatat dan untuk kepentingan tertentu dapat dimanipulasi
secara aritmatik.
1.1. Representasi
bilangan
Pada dasarnya ada 2 cara untuk
merepresentasikan atau menyatakan nilai bilangan dari suatu kuantitas yaitu
secara analog dan digital.
1.1.1.
Representasi Analog
Pada representasi analog suatu kuantitas
dinyatakan dengan kuantitas yang lain yang berbanding lurus dengan kuantitas
yang akan representasikan. Contoh representasi analog adalah speedometer sepeda
motor, dalam hal ini kecepatan sepeda motor dinyatakan dengan simpangan jarum
speedometer, simpangan jarum speedometer selalu mengikuti perubahan yang
terjadi pada saat kecepatan sepeda motor naik atau turun. Contoh lain adalah
kuantitas pada mikrofon audio, tegangan output yang dihasilkan mikrofon
sebanding dengan amplitudo gelombang suara yang masuk pada mikrofon,
perubahan-perubahan pada tegangan output mikrofon selalu mengikuti perubahan
yang terjadi pada input yang masuk pada mikrofon.
Sesuai dengan contoh-contoh diatas, kuantitas
analog mempunyai karakteristik dapat berubah secara bertingkat pada suatu
rentang harga tertentu. Dalam rentang tertentu kecepatan sepeda motor dari 0
sampai 100 Km/h kecepatan bisa pada (10 Km/h, 20 Km/h, 40 Km/h, 60 Km/h, atau
99 Km/h). Dapat disimpulkan Pada representasi analog perubahan kuantitasnya berlangsung
secara kontinyu.
1.1.2.
Representasi Digital
Pada representasi digital Kuantitas tidak
dinyatakan dengan kuantitas yang sebanding tetapi dinyatakan dengan
simbul-simbul yang disebut digit. Contoh pada jam digital yang menunjukkan waktu
dalam bentuk digit-digit desimal yang menyatakan Jam, menit dan detik. Perubahan
menit atau detik yang terbaca dalam jam digital tidak berubah secara kontinyu
tetapi berubah step demi step secara diskrit, berbeda dengan jam tangan analog yang
skala penujukan waktunya berubah secara kontinyu. Dapat disimpulkan Pada
representasi digital perubahan kuantitas berlangsung secara diskrit step demi
step. Karena representasi digital
mempunyai sifat diskrit, maka pada saat pembacaan harga suatu kuantitas digital
tidak ada penafsiran yang mendua berbeda dengan harga suatu kuantitas analog
sering timbul penafsiran yang berbeda.
1.2.
Sistem Digital
Sistem digital adalah suatu kombinasi
peralatan listrik, mekanis, fotolistrik dan lainnya yang disusun untuk melaksanakan
fungsi-fungsi tertentu, yang mana kuantitas-kuantitasnya dinyatakan secara
digital. Beberapa alat yang menggunakan sistem digital antara lain adalah
komputer digital, kalkulator, volt meter digital dan mesin-mesin yang dikontrol
secara numerik. Secara garis besar sistem digital memberikan
keuntungan-keuntungan berupa kecepatan, kecermatan, kemampuan memori, tidak
mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan karakteristik komponen sistem dan pada
umumnya mampu digunakan pada rentang pemakaian yang lebih luas.
1.3.
Sistem Analog
Pada umumnya kuantitas-kuantitas fisik
prinsipnya bersifat analog, pada sistem analog kuantitas-kuantitas berubah
secara gradual pada suatu rentang kontinyu. Contoh-contoh sistem analog adalah komputer
analog, sistem broadcast radio, dan rekaman pita audio. Pada siaran radio AM
kita dapat menalakan radio pada setiap frekuensi sepanjang rentang band dari
535 K Hz sampai 1605 K Hz secara kontinyu.
1.4. Sistem Hybryd
Kebanyakan sistem pengendalian pada proses
industri adalah sistem hybryd, sistem ini merupakan gabungan dari kuantitas
digital dan kuantitas analog. Pada sistem hybryd terjadi konversi terus menerus
antara kuantitas digital dan analog. Dalam kenyataannya hampir semua kuantitas adalah
bersifat analog yang kuantitas-kuantitasnya sering diukur dimonitor dan
dikontrol. Sistem pengendalian proses industri yang mempunyai kuantitas-kuantitas
seperti, temperatur, tekanan, permukaan cairan dan kecepatan aliran diukur dan
dikendalikan dengan sistem hybryd yang memanfaatkan keuntungan-keuntungan dari
sistem digital.
Gambar
1.1. Diagram blok pengendalian sistem hybryd.
Gambar 1.1. menunjukkan diagram blok pengendalian sistem hybryd, input
kuantitas analognya diukur, kemudian kuantitas analog diubah menjadi kuantitas
digital oleh konverter analog ke digital. Selanjutnya kuantitas digital diproses oleh prosesor sentral. Hasil output
dari prosesor sentral diubah kembali
menjadi kuantitas analog oleh konverter digital ke analog untuk diumpankan pada
rangkaian kontroler guna memberikan pengaruh pada pengaturan harga pada
kuantitas analog asal yang telah ditetapkan.
1.5 Konsep Dasar Kuantitas-Kuantitas Biner
Kuantitas
biner secara nyata pada rangkaian logika adalah saklar dua arah yang dipakai untuk
menghidupkan dan mematikan lampu listrik. Dengan rangkaian ini kita dapat
menyatakan setiap bilangan biner seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.2.a.
yang menyatakan kuantitas biner 100102 . Contoh lain ditunjukkan
pada gambar 1.2.b. lubang-lubamg pada kertas digunakan untuk menyatakan bilangan-bilangan
biner, sebuah lubang adalah biner 1 dan tak berlubang biner 0.
Pada sistem digital elektronik informasi
biner dinyatakan oleh sinyal-sinyal listrik yang terdapat pada input dan output
dari rangkaian elektronik. Pada sistem ini biner 1 dan 0 dinyatakan dengan
tegangan 0 volt atau 5 volt. Semua sinyal input dan output akan mempunyai harga
0 volt atau 5 volt dengan batas toleransi
tegangan seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.3.
No comments:
Post a Comment